B. Indonesia

Pertanyaan

literasi jenderal sudirman

2 Jawaban

  • menjadi pahlawan bangsa
  • Sebelum masuk tentara, Soedirman sempat mengajar di HIS (Hollandsch Inlandsche School) Muhammadiyah Cilacap. Bangunannya kini menjadi TK Aisyiah 1. Selain mengajar, jenderal yang lahir di Purbalingga, 24 Januari 1916, itu aktif di Hizbul Wathan (organisasi kepanduan).

    Pada 12 November 1945, ia dipilih melalui pemungutan suara sebagai Panglima Besar TKR/Angkatan Perang RI. Sebulan setelah diangkat menjadi Panglima Besar, Soedirman dan pasukannya memukul mundur Inggris yang diboncengi serdadu Belanda di Ambarawa pada 15 Desember 1945. Pertempuran brutal ini dikenal sebagai Palagan Ambarawa.

    Tiga hari setelah kemenangan tersebut, tepatnya 18 Desember 1945, Jenderal Soedirman ditahbiskan oleh Presiden Soekarno dan Wapres Moh. Hatta sebagai Panglima Besar di Markas Tinggi TKR di Gondokusuman, Jogjakarta. Saat itu usia Panglima Besar Jenderal Soedirman adalah 29 tahun.

    Kendatipun masih muda, kepemimpinan Soedirman sangat disegani anak buahnya. Saat perang gerilya pada masa agresi militer kedua Belanda, makanannya sering dibagikan ke anak buah. Bahkan perhiasan sang istri dikorbankan untuk ransum tentara. Perhiasan itu dibarter dengan ayam dan beras. Hampir delapan bulan ia keluar masuk hutan, memimpin gerilya dari luar Jogja.

    Saat memimpin perang gerilya, Soedirman yang perokok berat harus ditandu karena menderita tuberkulosis. Sekembali ke Jogja, sang jenderal dirawat di RS Katolik Panti Rapih. Kondisinya kian memburuk lantaran tak kuat menahan hasrat mengisap rokok kretek.

    Senin, 29 Januari 1950, Jenderal Soedirman sempat meminta istrinya, Siti Alfiah, menuntunnya membaca kalimat tauhid. Satu kalimat terucap, ia pun mangkat. Tepat ketika usianya 34 tahun.

Pertanyaan Lainnya