PPKn

Pertanyaan

artikan syair lagu ibu pertiwi

1 Jawaban

  • makna Ibu Pertiwi yang tidak lain adalah
    konsep personifikasi nasional Indonesia. Dalam
    agama Hindu, Ibu Pertiwi mengacu ke Dewi Bumi
    atau Ibu Bumi. Sang Bapak adalah bapak angkasa
    atau penguasa langit. Makna Ibu Pertiwi bagi
    Indonesia tidak lain adalah tanah airku, tanah
    tumpah darahku, tempat berlindung, tanah yang
    suci, tanah yang sakti, hutan gunung sawah dan
    lautan, simpanan kekayaan. Sang Ibu Pertiwi
    menjadi sosok seorang ibu yang dicintai, ibu yang
    membuai dan membesarkan anak anaknya, yang
    dapat bersedih hati, bersusah hati, berlinangan air
    mata, merintih dan berdoa, bergembira, dan
    tempat untuk berbhakti dan mengabdi. Semua
    warga bangsa Indonesia adalah anaknya, anak
    bangsa atau putra kesayangannya. Karena ini
    adalah konsep nasional, maka makna konteksnya
    berbicara mengenai konsep kenegaraan. Indonesia
    adalah Indonesia dan konsep ini terserap dan
    diartikan bermakna khusus dalam alam
    perjuangan nasional Indonesia. Personifikasi dari
    sosok yang dibela, yang mendasari sikap
    kepahlawanan dan menjadi alasan jiwa patriotik,
    baik dalam masa perjuangan sebelum dan setelah
    kemerdekaan. Atas nama Ibu Pertiwi,
    pengorbanan jiwa dan raga, hidup atau mati,
    adalah bukti jiwa pengabdian dan kecintaan pada
    negeri yang merdeka.
    Soekarno sering menyebutkannya Pratiwi. Sisi lain,
    tidak berarti Soekarno satu satunya anak
    kesayangan Ibu Pertiwi. Kata ini ada dalam lagu
    lagu nasional, seperti Indonesia Pusaka, Ku Lihat
    Ibu Pertiwi, dll. Dalam bait pertama lagu
    kebangsaan Indonesia Raya ada kata “Jadi Pandu
    Ibuku” dan bait ketiganya disebut dengan kata
    “Ibu Sejati”. Kata ini milik semua warga Indonesia,
    dalam dan luar negeri.
    Cara termudah mengartikan konsep ini adalah bila
    warganya memerankan diri sebagai pahlawan
    nasional dalam praktek pengabdiannya kepada
    negara. Atau dalam kekinian, bila warga
    membayangkan dirinya seorang tentara nasional
    dan siap siaga menghadapi perang dengan resiko
    nyawa digaris terdepan. Atau lebih sederhana, bila
    warga dipanggil negara untuk wajib perang. Maka
    konflik interest pribadi, baik itu kepentingan
    keluarga, istri dan anak, ataupun perjuangan
    kelompok, golongan, kesukuan/ etnis menjadi
    taruhan kuat atau lemahnya pertahanan dan
    ketahanan nasional Indonesia yang berdaulat dan
    punya harga diri yang setara di mata bangsa lain.
    Patriotik menempatkan kepentingan negara di atas
    segala galanya (dalam konteks kenegaraan).
    Maka sebenarnya, bukanlah jamannya
    mempertanyakan kembali persatuan dan kesatuan
    bangsa. Atau masih perlukah tiap warganya
    membuang energi, termakan provakasi,
    membahas atau memperuncingkan perbedaan
    antarwarga sendiri tanpa ada keinginan saling
    menghargai, saling mengisi, saling memperkaya,
    dan saling percaya? Sementara ia lahir dan besar,
    hidup dan makan, berdoa dan bekerja di tanah
    Indonesia yang merdeka. Dan negara itu ada
    karena pengorbanan para pahlawan bangsa atas
    segala kepentingan dan miliknya yang berharga
    itu.
    Makna konsep ini menjadi hambar, tidak bernilai,
    jika pengabdian para pahlawan, atau tentara,
    adalah penghargaan yang sesuai dengan
    jamannya saja atau gajinya. Negara bukanlah
    sekedar perusahaan. Negara ada sepanjang
    jaman karena pengabdian rakyatnya dan negara
    tidak melupakan sejarah. Konsep ini menjadi
    kosong makna bila kemerdekaan hanya milik dari
    satu bagian elemen atau komponen bangsa. Jika
    kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka
    kemerdekaan itu adalah hak dan milik semua
    elemen bangsa. Bahwa penjajahan sesama
    elemen bangsa harus dihapuskan, karena hal itu
    juga berarti tidak sesuai dengan peri kemanusiaan
    dan peri keadilan. Dengan demikianlah bangsa
    dapat bersatu dan mengisi kemerdekaan dalam
    konteks kekinian.

Pertanyaan Lainnya