Menjelaskan hubungan antara peristiwa sejarah
Sejarah
rikisurahman7
Pertanyaan
Menjelaskan hubungan antara peristiwa sejarah
1 Jawaban
-
1. Jawaban Najwa200711
Sejarah dalam bahasa Arab, tārīkh atauhistory (Inggris), adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan kronologi berbagai peristiwa.[1] Sejarawan Louis Gottschalk dalam bukunya Understanding History: a Primer of Historical Method, sejarah dalam bahasa Inggris history berasal dari kata benda bahasa Yunani istoria yang berarti ilmu. Dalam penggunaannya oleh filosof Yunani,Aristoteles, istoria berarti suatu penjelasan sistematis mengenai seperangkat gejala alam, baik susunan kronologi yang merupakan faktor atau tidak dalam penjelasan.[2] Perkataan sejarah juga mempunyai arti yang sama denganGeschichte (Jerman) dan Geschiedenis(Belanda), semua mengandung arti yang sama yaitu cerita tentang peristiwa dan kejadian pada masa lampau. Peristiwa dan kejadian itu benar-benar terjadi dimasa lampau.[3]
Sejarawan Indonesia, seperti Sartono Kartodirdjo dalam bukunya Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, menbagi pengertian sejarah pada pengertian subjektif dan objektif.[4] Sejarah dalam arti subjektif adalah suatu konstruk, yakni bangunan yang disusun penulis sebagai suatu uraian atau cerita. Uraian atau cerita itu merupakan suatu kesatuan atau unit yang mencakup fakta-fakta terangkaikan untuk mengambarkan suatu gejala sejarah, baik proses maupun struktur. Kesatuan itu membentuk koherensi, artinya berbagai unsur bertalian satu sama lain dan merupakan satu kesatuan. Fungsi unsur-unsur saling menopang dan saling bergantung satu sama lain. Disebut subjektif, tidak lain karena sejarah memuat unsur-unsur dan isi subjek (pengarang, penulis). Karena pengetahuan maupun gambaran sejarah adalah hasil penggambaran atau rekontruksi dari pengarang, mau tidak mau memuat sifat-sifat, gaya bahasa, struktur pemikiran, pandangan dan sebagainya. Sejarah dalam arti objektif adalah menunjuk kejadian atau peristiwa itu sendiri, yakni proses sejarah dalam aktualitasnya. Kejadian itu sekali terjadi tidak dapat diulang atau terulang lagi. Orang yang memiliki kesempatan mengalami suatu kejadian pun sebenarnya hanya dapat mengamati sebagian dari totalitas kejadian itu.
Riwayat Moh. Ali dalam Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia (1963) mempertegas pengertian sejarah menjadi:
(1) Jumlah perubahan-perubahan, kejadian dan peristiwa dalam kenyataan sekitar kita.
(2) Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian dan peristiwa dalam kenyataan sekitar kita.
(3) Ilmu uang bertugas menyelidiki peribahan-perubahan. Kejadian dan peristiwa dalam kenyataan sekitar kita.
Bila kita perhatikan pengertian tersebut, maka akan kita dapatkan peristiwa masa lampau dan ceritanya, sedangkan ilmu bertugas menyelidiki kebenaran kebenaran peristiwa masa lampau dan cara menyusun cerita sehingga membentuk pengertiuan yang lengkap. Apabila kita ambil peristiwa masa lampau saja, itu belum berarti sejarah,
Sejarah akan mengandung arti bila peristiwa masa lampau atau faktanya diberi cerita dan ceritanya harus disusun dengan persyaratan ilmiah. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah cerita perubahan-perubahan, peristiwa atau kejadian-kejadian masa lampau yang telah diberi tafsir atau alasan dan dikaitkan, sehingga membentuk suatu pengertian yang lengkap.
Dahulu ada kekeliruan tafsir mengenai sejarah. Sejarah sering diartikan sama dengan dongeng, mythe, legenda, silsilah, kronik, dan babad. Dongeng, mythe dan legenda adalah cerita tentang kepercayaan lampau yang masih hidup di tengah-tengah masyarakat. Silsilah (berasal dari bahasa Arab) yang berarti urutan, seri, hubungan, daftar asal-usul keturunan. Kronik atautarich adalah cerita peristiwa-peristiwa yang disusun menurut urutan waktu tanpa penjelasan hubungan antar peristiwa-peristiwa tersebut.