Pahami kutipan drama berikut! Dara Jingga: Ayahanda, dia tidak bersalah. Waktu kecil apakah Ayah belum puas mendengar suaa tangis anakmu ini? Setelah dewasa mas
B. Indonesia
daffaaul
Pertanyaan
Pahami kutipan drama berikut!
Dara Jingga: Ayahanda, dia tidak bersalah. Waktu kecil apakah Ayah belum puas mendengar suaa tangis anakmu ini? Setelah dewasa masih jugakah Ayah ingin melihat air mata ini mengalir? Menangisi hidup sepanjang hayat? Menjadi wanita simpanan raja-raja Singosari. Ah, tak bisa kubayangkan Ayah!
Suri Dirajo : Lantas, menikah dengan si dia itu, apa kau pikir itu jalan terbaik? (Teriak Suri Dirajo menudingkan tangan ke arah Datuk Perpatih)
Dara Jingga : Ya, Ayah. Aku telah memilih dia sebagai pendamping hidupku. Aku mencintainya. Bagiku menikah dengan orang yang dicintai adalah impian terindah sepanjang masa.
Suri Dirajo : Cinta? Ah, persetan dengan cinta. Makhluk apa pula itu yang telah meracunimu. Aku dulu mengawini ibumu tidak pakai cinta! (Amarah Suri Dirajo makin memuncak. Tiba-tiba saja Suri Dirajo mencabut keris di pinggangnya)
Dara Jingga : Apa yang akan Ayah lakukan? (Terkejut) Pernahkah Ayah bertanya apa keinginan-keinginan ibu? Pernahkah Ayah meminta pendapat mereka setelah dewasa anak-anak Ayah mau menjadi apa? Tidak, bukan? Aku, Dara Jingga, dididik oleh ibuku menjadi perempuan yang sanggup mewujudkan impian terindah dalam hidup. Hari ini salah satu impianku, impian mereka juga telah terwujud! (Dengan emosi bercampur tangis Dara Jingga mengakhiri perkataannya)
Suri Dirajo : Aku tak segan-segan menghabisi para pembangkang walaupun itu anak kandungku sendiri.
a. Tentukan watak tokoh Suri Dirajo!
Buktikan dengan kutipan yang menunjukan tokoh tersebut
b. Tentukan amanat yang terkandung dalam kutipan drama tersebut
Dara Jingga: Ayahanda, dia tidak bersalah. Waktu kecil apakah Ayah belum puas mendengar suaa tangis anakmu ini? Setelah dewasa masih jugakah Ayah ingin melihat air mata ini mengalir? Menangisi hidup sepanjang hayat? Menjadi wanita simpanan raja-raja Singosari. Ah, tak bisa kubayangkan Ayah!
Suri Dirajo : Lantas, menikah dengan si dia itu, apa kau pikir itu jalan terbaik? (Teriak Suri Dirajo menudingkan tangan ke arah Datuk Perpatih)
Dara Jingga : Ya, Ayah. Aku telah memilih dia sebagai pendamping hidupku. Aku mencintainya. Bagiku menikah dengan orang yang dicintai adalah impian terindah sepanjang masa.
Suri Dirajo : Cinta? Ah, persetan dengan cinta. Makhluk apa pula itu yang telah meracunimu. Aku dulu mengawini ibumu tidak pakai cinta! (Amarah Suri Dirajo makin memuncak. Tiba-tiba saja Suri Dirajo mencabut keris di pinggangnya)
Dara Jingga : Apa yang akan Ayah lakukan? (Terkejut) Pernahkah Ayah bertanya apa keinginan-keinginan ibu? Pernahkah Ayah meminta pendapat mereka setelah dewasa anak-anak Ayah mau menjadi apa? Tidak, bukan? Aku, Dara Jingga, dididik oleh ibuku menjadi perempuan yang sanggup mewujudkan impian terindah dalam hidup. Hari ini salah satu impianku, impian mereka juga telah terwujud! (Dengan emosi bercampur tangis Dara Jingga mengakhiri perkataannya)
Suri Dirajo : Aku tak segan-segan menghabisi para pembangkang walaupun itu anak kandungku sendiri.
a. Tentukan watak tokoh Suri Dirajo!
Buktikan dengan kutipan yang menunjukan tokoh tersebut
b. Tentukan amanat yang terkandung dalam kutipan drama tersebut
1 Jawaban
-
1. Jawaban mjvgirs21
a. Memaksakan kehendak
b.Jika anak sudah dewasa, biarkanlah ia yang memilih siapa yang akan menjadi pendamping hidupnya dan jangan terlalu memaksakan pendapat / kehendak kepada siapapun terutama pada keluarga